23 June 2013

My First Solo Piano Concert



Ini adalah konser solo pertama saya ketika saya berusia 13 tahun. Disini saya membawakan 1 lagu classic yaitu "The Entertainer". Suatu kehormatan bagi saya karena bisa tampil di depan Bapak Purwacaraka. Beliau adalah pianis senior yang sangat terkenal di indonesia. Sangat bangga pastinya konser solo pertama disaksikan oleh beliau :)


















Example of Recount Text



Beratan’s Lake


 Last week I went to Bali Island for the first time. I went there with my teachers and my friends. It was a study tour actually. My teacher, my friends, and I were in the same bus. We left our school at 10.00 p.m.
 
On Monday we went to Beratan’s Lake, located in Bedugul, Candikuning village, Baturiti Tabanan, Bali. The way to get there was really nice, we could see the fields and woods around us with the beautiful mountain behind them. Furthermore, we could feel the fresh air which was difficult to be found in Tegal.

After we arrived, i saw a vast lake with gorgeous scenery there. We could drive a boat to see the scenery around the lake.  My friends and I decided to take a boat sailing across the lake. The scenery was so beautiful because I was in the middle of the lake!.  In the middle of the lake there is a temple named “Pura Ulun Danu was a shrine to the Sang Hyang Dewi Danu as a giver of fertility. After that, we went sightseeing since the place was huge.

in summary the trip was mostly enjoyable. Although it took a lot of my energy, I felt so happy because I spent all of my time with my friends.

Pengalaman "Mbatik" Bareng Anak Smansa Tegal



ini adalah pengalaman pertama saya mbatik. Kami dari SMA 1 Tegal berkunjung ke rumah ibu muniroh. Disana adalah pusat pembuatan batik tegalan. Ngga semudah yang kita bayangin guys, mbatik itu susah, butuh ketelitian, kesabaran, dan hati-hati juga sama malam yang sangat panas. Kebetulan tanganku sendiri ketetesan malam panas saat aku sedang membatik, pastinya sakit:'. Lumayan lama waktu yang kita butuhin buat mbatik dari langkah awal pembuatan pola sampai pewarnaan. Tapi ada kepuasan tersendiri sih liat hasil karya kita sendiri. Sapa tau kalian mau coba, semoga pengalamanku ini bisa bermanfaat;)







22 June 2013

My Beautiful Shots in Bali

i saw a cute dog in lodge, he is a very dirty dog i have ever seen!



Kuta Beach

Simponi = xi ipa 4

the giant turtle


on the ship

downstairs ship

scenery from the top

the parking of vehicles






My Vacation in Bali

WE ARE PROSCHISA

XI IPA 4


Danau Beratan, Bedugul, Bali

me @bedugul


Kuta Beach


Pulau penyu

beautiful sunset in dreamland






Sejarah Piano


Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.

Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (16551731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.

Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.

Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.

Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.

Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yang semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.

 
Sebuah perkembangan nyata di abad XX (berawal di tahun 1930-an) adalah kehadiran piano elektronik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode digital. Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan loudspeaker.
Dari sisi mutu suara, piano elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa. Perbedaan terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada sama sekali dalam piano biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki pengatur volume, tusuk kontak untuk pendengar kepala; dan sebagainya.